Kamis, 21 April 2011

Perkembangan Cyber Communication

Pertemuan 1 & 2


A New Paradigm for CYBER COMMUNICATION


Welcome to The New World!

How Long Do You Spend Online In A Day? 
  • All fricking day
  • More than 16 hours
  • More than 12 hours
  • More than 6 hours
  • 4 to 6 hours
  • 2 to 3 hours
  • 1 to 2 hours
  • 30 minutes to 1 hours
  • From 15 minutes to 30 minutes
  • Not at all



Media Traditional vs New Media
  • Kehadiran media baru (new media) seperti Internet, i-Phone, i-Pod, i-Pad, radio satelit memunculkan sebuah generasi yang berbeda dalam mengomsumsi informasi.
  • Perubahan media tradisional : koran, majalah, tabloid, buku, dsb à new media : Internet (i-News, e-book, online social media, blog, dsb), handphone (Blackberry,i-Phone, dsb), i-Pod, i-Pad, dsb.
  • Generasi paper (kertas) à generasi paperless (meminimkan/mengurangi pemakaian kertas) atau generasi multimedia.
  • Media tradisional khususnya media cetak tengah menghadapi dilema berat.
  • Di negara-negara Asia yang mayoritas penduduknya akrab dengan teknologi tinggi seperti Jepang & Korea Selatan, kekhawatiran akan media cetak akan ditinggalkan mulai terasa.
  • Di Indonesia dan India, media Internet belum mengancam dominasi media cetak.
  • Tingkat akses terhadap Internet di Indonesia & India tergolong masih rendah. Indonesia: 25 juta atau 11 persen dari populasi penduduk berjumkah 228 juta orang.
  • Fakta:  Semakin banyaknya situs-situs berita baru (selain detik.com, kompas.com, tempointeraktif): Vivanews, Okezone, Yahoo News, dsb.  e-Paper: Kompas, Koran Tempo, dsb.  Pertumbuhan jumlah pengguna Internet (User) makin tinggi, baik di Indonesia dan dunia.
  • Fakta ini menyiratkan bahwa di masa depan new media akan semakin berperan, dengan partisipasi masyarakat yang semakin besar.


History of Cyber communication 
  • Dikenal pertama kali dengan istilah World Wide Web atau www, yang merupakan dunianya web programmer dan webdesainer.
  • Menggambarkan hubungan yang searah, statis, dan saling berdiri sendiri antara pemilik/penerbit situs dengan pembacanya, dengan fokus adalah “saya” sebagai pemilik situs dan situs itu sendiri.
  • Chris Wolz, “Web 1.0 vs Web 2.0: It’s All About You”, presentasi pada Web Executive Seminar: Social Sites for Social Goods, 26 Februari 2008.

Perbandingan
Web 1.0
Web 2.0
Perilaku Pengguna
Membaca
Membaca, Menulis & Berbagi
Pelaku Utama
Perusahaan
User/Komunitas
Hubungan Server
Client-Server
Peer to Peer
Bahasa Pemograman
Penampil Konten
HTML XML
Pola Hubungan Penerbit-Pengguna
Searah
Dua Arah/Interaktif
Pengelolaan Konten
Taksonomi/Direktori
Folksonomi/Penanda/Tag
Penayangan Kanal Informasi
Portal
RSS/Sindikasi
Hubungan Antar Pengakses
Tidak Ada
Berjejaring
Sumber Konten
Penerbit/Pemilik Situs
User
  

From Web 1.0 to Web 2.0



Web 1.0
Web 2.0
Persinal Website
Blogging
Britanica Online
Wikipedia
Page Views
Cost per Click
Publishing
Partisipasi
Direktori (Taxonomy)
Tagging (Folksonomi)
Stickiness
Sindikasi
Screen Tapping
Web Service

  

Traditional Communication vs Cyber Communication


 
Traditional Communication
Cyber Communication
Menggunakan  segala bentuk media: cetak, elektronik, film, dll
Hanya menggunakan media online: Internet & Mobile
Push Approach: sender /communicator (perusahaan) aktif mengirim pesan ke receiver /communicant) yang jadi target audience.
Pull Approach: sender (communicator) menyediakan pesan yang akan dikirimnya pada media-media  publik yang diakses melalui Internet, dengan menggunakan kata kunci (keyword) yang mudah ditemukan di search engine.
Target audience pasif dan belum tentu membutuhkan pesan tadi, sehingga peluang  menampik (rejecting) pesan sangat tinggi.
Receiver (khalayak) membutuhkan pesan dan aktif mencari pesan yang dibutuhkannya.
Terkendala jarak, waktu, dan biaya.
Tidak terkendala jarak & waktu (24 jam), lebih cepat, murah dan efisien.
Feedback tidak langsung
Feedback langsung
Komunikasi satu arah
Interaktif
Communicator à Message à Communicant
Everybody is Communicator


How Does Cyber Communication Work?
Mobile communications technologies challenge public relations practitioners to expand their thinking and practice. Liberating electronic communication from fixed devices means that familiar PR approaches designed to reach audiences through such equipment are insufficient in themselves. They need to be complemented by new strategies, including those based on conceptualizing cyber- Communication as dynamic communicative “touch.”

Chris Galloway, “Cyber-PR and Dynamic Touch”  in  Public Relations Review vol. 31, p. 572-577, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar